Pengembangan Critical Thinking Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.54259/diajar.v1i1.226Keywords:
Critical Thinking, Education QualityAbstract
Critical thinking is the ability to think that exists in students. This ability helps students face every problem using scientific thinking. Critical thinking consists of the words "thinking" and "critical." According to the KBBI, thinking is using the mind to consider and decide something, while critical thinking is interpreted as not being easy to believe, always trying to find problems, and sharpness in analyzing. Many expert opinions explain the meaning of critical thinking. However, the notion of critical thinking can be concluded as the ability to think of humans by using a focused and deep understanding to find a definite bright spot. The use of critical thinking can solve problems in life, including problems in education in Indonesia. This is because critical thinking has the characteristics of solving problems with systematic conclusions and correct arguments. Educational problems can be resolved by providing solutions based on the results of critical thinking. If the problem of education is resolved by taking several things into account, the quality of education will slowly improve.
Downloads
References
A. P. K. HARAHAP, “Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Berpikir Kritis.” 2019, doi: 10.31219/osf.io/jywdh.
R. Ambarsarie, PENGAJARAN BERPIKIR KRITIS. 2017.
M. Tanjung, “Kemampuan berpikir kritis matematika,” no. May, 2019.
M. Pandemi, B. Nadeak, C. P. Juwita, and E. Sormin, “Korelasi Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa dan Penggunaan Media Sosial Hubungan kemampuan berpikir kritis mahasiswa dengan penggunaan media sosial terhadap capaian pembelajaran pada masa pandemi Covid-19,” no. September, 2020, doi: 10.29210/146600.
M. Y. Anggraeni and I. K. A. Putra, “Korelasi Antara Kemampuan Berpikir Kritis dengan Penguasaan Kompetensi Pengetahuan IPS,” vol. 3, no. 1, pp. 79–88, 2019.
A. History, “No Title,” vol. 1, no. Snpd, pp. 742–750, 2018.
J. Dunstan and S. Cole, “Critical Thinking,” 2021, pp. 85–98.
B. W. Firdausi, Y. Yermiandhoko, and U. N. Surabaya, “PENDAHULUAN Kemampuan berpikir kritis pada siswa sekolah dasar merupakan hal yang wajib dikembangkan . Hal ini dikarenakan melalui kemampuan berpikir kritis akan melatih siswa untuk mencermati , menganalisis dan mengevaluasi informasi atau pendapat sebelu,” vol. 11, no. 2, pp. 229–243, 2021.
E. Ekadiansyah, “Peran Literasi dalam Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis The Role of Literacy in the Development of Critical Thinking Abilitie,” vol. 1, no. 1, pp. 23–33, 2020.
F. A. Islam and U. M. Palu, “Faktor Penyebab Rendahnya Kualitas Pendidikan dan Cara Mengatasinya ( Studi pada : Sekolah Dasar di Desa Tonggolobibi ) Factors Causing the Low Quality of Education and How to Overcome It ( Study on : Elementary School in Tonggolobibi Village ),” vol. 16, 2021.
P. R. Ningsih, A. Hidayat, and S. Kusairi, “Penerapan Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar Siswa Kelas III,” no. 2012, pp. 1587–1593, 2018.
Z. N. Resty and N. Mufti, “Discovery Learning Berbantuan Schoology : Upaya Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis,” no. 2007, pp. 267–273, 2019.
Abidin, Yusuf Zainal. (2015). Metode Penelitian Komunikasi: Penelitian Kuantitatif Teori dan Aplikasi. Bandung: Pustaka Setia.
Ajija, Shochrul Rohmatul et al. (2018). Koperasi BMT: Teori, Aplikasi dan Inovasi. Jawa Tengah: Inti Media Komunika.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Atris Yuliarti Mulyani
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
Penulis mengakui bahwa DIAJAR (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran) sebagai publisher yang mempublikasikan pertama kali dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Penulis dapat memasukan tulisan secara terpisah, mengatur distribusi non-ekskulif dari naskah yang telah terbit di jurnal ini kedalam versi yang lain, seperti: dikirim ke respository institusi penulis, publikasi kedalam buku, dan lain-lain. Dengan mengakui bahwa naskah telah terbit pertama kali pada DIAJAR (Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran).