Analisis Perlakuan Akuntansi pada Aset Bersejarah

(Studi Kasus pada Museum Negeri Provinsi Nusa Tenggara Barat)

Authors

  • Ovan Ferjiant Universitas Mataram
  • Elin Erlina Sasanti Universitas Mataram
  • Nungki Kartikasari Universitas Mataram

DOI:

https://doi.org/10.54259/akua.v2i3.1892

Keywords:

Accounting, Heritage Assets, SAP 07 2010

Abstract

This study aims to analyze the accounting treatment of historical assets in case studies at the state Museum of West Nusa Tenggara Province based on compliance with government regulations. This study employs descriptive qualitative methods, as well as data collection techniques such as interviews and documentation. The result of this study indicate that in defining historical assets in accordance with the meaning of these historical assets, and the recognition of historic assets is in accordance with Government Accounting Standards number 07 of 2010 in terms of the economic benefits provided by these assets. Valuation of historic assets at the state Museum of West Nusa Tenggara Province has not determined which methods to use, but the value is written in the financial statements in accordance with the acquisition. In terms of presentation and disclosure of historical assets in financial statements where the presentation of these historical assets is presented in the form of quantity only without value, and for disclosure to CaLK every year. Based on research conducted, accounting practices applied to the State Museum of West Nusa Tenggara Province are not fully in accordance with applicable government accounting standards.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agustini dan Putra. (2011). Aset Bersejarah Dalam Pelaporan Keuangan Entitas Pemerintah. ISSN, X(1), 1–29.

Anggraini, fauziah. (2014). Perlakuan Akuntansi Untuk Aset Bersejarah ( Studi Fenomenologi pada Pengelolaan Candi Borobudur ). Skripsi, 55. http://eprints.undip.ac.id/42920/1/10_ANGGRAINI.pdf

Agustini dan Putra. (2011). Aset Bersejarah Dalam Pelaporan Keuangan Entitas Pemerintah. ISSN, X(1), 1–29.

Anggraini, fauziah. (2014). Perlakuan Akuntansi Untuk Aset Bersejarah ( Studi Fenomenologi pada Pengelolaan Candi Borobudur ). Skripsi, 55. http://eprints.undip.ac.id/42920/1/10_ANGGRAINI.pdf

Christiaens, J. R. (2014). Governmental Financial Reporting of Heritage Assets From a User Needs Perspective Needs Perspective. Financial Accountability Dan Management, 30, 0267–4424.

Daryanti, A. (2018). Analisis Perlakuan Akuntansi Pada Aset Bersejarah (Studi pada Pengelolaan Fort Rotterdem Makassar). Skripsi, 1–160.

Gusnizar, U. (2021). Analisis Perlakuan Akuntansi Pada Aset Bersejarah (Studi pada Pengelolaan Museum Benteng Somba Opu Gowa). Skripsi, 1–94.

Haditswara, F. (2017). Analisis perlakuan akuntansi aset bersejarah sesuai psap 07 tahun 2010 pada pengelolahan informasi majapahit. Skripsi, 1–153.

Hassan, L. N., N. Saad, H. N. Ahmad, M. S. M. Salleh and M. S. Ismail. 2016. The Accounting Practices of Heritage Assets. International Journal of Economics and Financial Issues (IJEDI). 6(S6): 80-83.

Herawati, R. (2016). Implementasi Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 Terhadap Pelestarian Benda Cagar Budaya di Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang. Humani, 6(10), 59–73.

https://id.lombokindonesia.org/

https:// museumntb.ntbprov.go.id

Indonesia, P. M. K. R. (2016). Penatausahaan Barang Milik Negara. PP, 1–794.

Indonesia, P. P. R. (2015). Museum. PP, 1–55.

Indonesia, P. P. R. I. (2022). LEMBARAN NEGARA. Register Nasional Dan Pelestarian Cagar Budaya, 1, 1–75.

Indonesia, R. (2010). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010. 1–407.

Indonesia, U.-U. R. (2003). Keuangan Negara. UU, 1–41.

Indonesia, U.-U. R. (2004). Perbendaharaan Negara. UU, 1–42.

Masitta, R. M., & Chariri, A. (2015). Problematika Akuntansi Heritage Assets: Pengakuan, Penilaian, Dan Pengungkapannya Dalam Laporan Keuangan ( Studi Kasus pada Pengelolaan Museum Jawa Tengah Ronggowarsito ). Of Accounting, 4, 1–11.

Maulida, D. (2019). Perlakuan Akuntansi Untuk Aset Bersejarah Pada Museum MPU Tantular Kabupaten Sidoarjo (Tijauan PSAP No. 07 Tahun 2010). Skripsi, 07, 1–92.

Primasatya, dkk. (2020). Analisis Perlakuan Akuntansi Pada Aset Bersejarah (Studi Kasus Pada Aset Bersejarah Di Kabupaten Gresik) (pp. 1–10).

Safitri dan Indriani. (2017). Praktik Akuntansi Untuk Aset Bersejarah Studi Fenomenologi Pada Museum Aceh. JIMEKA, 2(2), 1–19.

Triska, S. (2018). No Title. Upaya Pelestarian Cagar Budaya Di Situs Gampong Pande Kota Banda Aceh.

Utami, L. R. (2019). Perlakuan Akuntansi Untuk Aset Bersejarah Studi Kasus pada Candi Sambisari. Monex, 8(07), 1–21.

Wibowo, A. B. (2014). Strategi Pelestarian Benda / Situs Cagar Budaya Berbasis Masyarakat. Konservasi Cagar Budaya Borobudur, 8, 58–71.

Yuliana. (2021). Analisis Strategi Pengembangan Museum Negeri Nusa Tenggara Barat Sebagai Salah Satu Objek Wisata Budaya Di Kota Mataram. Skripsi, 1–149.

Downloads

Published

2023-07-28

How to Cite

Ovan Ferjiant, Elin Erlina Sasanti, & Nungki Kartikasari. (2023). Analisis Perlakuan Akuntansi pada Aset Bersejarah: (Studi Kasus pada Museum Negeri Provinsi Nusa Tenggara Barat) . AKUA: Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 2(3), 226–231. https://doi.org/10.54259/akua.v2i3.1892

Issue

Section

Articles