Analisis Wacana Kritis terhadap Tagline “Indonesia Gelap” dalam Berita Detik.com
DOI:
https://doi.org/10.54259/mukasi.v4i2.4176Keywords:
Critical Discourse Analysis, Theo Van Leeuwen, Media Framing, Exclusion-Inclusion, Political RepresentationAbstract
This study employs Critical Discourse Analysis (CDA) based on Theo van Leeuwen's model to examine the representation of social actors in Detik.com's news article titled "Muzani soal Demo 'Indonesia Gelap': Yang Prabowo Lakukan Timbulkan Kekagetan". The research focuses on the discursive strategies of exclusion (omission of actors) and inclusion (foregrounding of actors) to reveal how media framing shapes public perception of political events. Using a qualitative descriptive method, the analysis highlights three key findings: (1) The exclusion of demonstrators' voices and contextual background marginalizes their agency, reducing the event to a mere "surprise" narrative; (2) The dominant inclusion of Muzani's perspective positions him as an authoritative narrator, reinforcing a top-down interpretation of the protest; and (3) The portrayal of society as passive reactors (e.g., "kaget") rather than active participants reflects a power imbalance in media representation. The study underscores how Detik.com's linguistic choices—such as sensationalist diction ("kekagetan") and selective sourcing—construct a crisis-oriented discourse that aligns with elite political interests. These findings align with van Leeuwen's theory that media discourse reproduces social inequalities by privileging certain actors while silencing others. The research contributes to media literacy advocacy by revealing the ideological implications of news framing and calls for critical public engagement with online journalism.
Downloads
References
AFRILIA, D., TANJUNG, J. H., SITINJAK, R., & LUBIS, F. (2023). Analisis wacana kritis perspektif Theo van Leeuwen pada teks monolog "Balada Sumarah" karya Tentrem Lestari. Jurnal Pendidikan dan Konseling, 5(2), 5095-5101.
Alrizki, D., & Aslinda, C. (2022). Analisis Framing Pemberitaan Indonesia Tidak Lockdown di kompas.com dan detik.com. Journal of Political Communication and Media, 1(01), 24-36.
Amir, J. (2022). Analisis Pemberitaan Kriminal Terhadap Wanita dan Remaja. Seminar Nasional Hasil Penelitian 2022, 2264-2279.
Andheska, H. (2015). "Ekslusi dan inklusi pada rubrik Metropolitan Harian Kompas: Analisis wacana kritis berdasarkan sudut pandang Theo Van Leeuwen". Jurnal Bahastra, 34(1), 51-68.
AZMI, W. (2021). Inklusi pada surat kabar online: Analisis wacana kritis berdasarkan sudut pandang Theo van Leeuwen. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 10(2), 20-25.
DetikNews. (2025, Februari). Muzani soal demo Indonesia gelap: Yang Prabowo lakukan timbulkan kekagetan. Diakses pada [10 Maret 2025], dari https://news.detik.com/berita/d-7784144/muzani-soal-demo-indonesia-gelap-yang-prabowo-lakukan-timbulkan-kekagetan
Fairclough, N. (1995). Critical Discourse Analysis: The Critical Study of Language. New York: Longman Group Limited.
Fera, N. A., Budiawan, R. Y. S., & Arifin, Z. (2025). Pemberitaan Polwan Bakar Suami Hingga Tewas pada Media Massa Detik.com melalui Analisis Wacana Kritis Berbasis Korpus. Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 10(01), 357-374.
Iskandar (2009) Metodologi Penelitian Kualitatif Jakarta: Gaung Persadacet.1 h. 11.
Katadata. (2023). Ini media online paling banyak dikonsumsi warga Indonesia. https://databoks.katadata.co.id/media/statistik/ea656802a0af1bf/ini-media-online-paling-banyak-dikonsumsi-warga-indonesia
Lestari, D. A. (2023). Analisis Wacana Kritis Theo Van Leeuwen Pemberitaan Unlawful Killing Penembakan Laskar FPI pada Media Kompas.com dan CNNIndonesia.com. Skripsi. Universitas Jambi, Jambi.
Malik, D. L. (2024). Exclusion dan Inclusion pada Kasus Pembunuhan Mahasiswa UI. Jurnal Sitasi Ilmiah, 2(1), 16-25.
Mashud, Deni Ferdiansa, & Nur Afifah Hamzah. (2024). Analisis Wacana Kritis Van Leeuwen pada Wacana 'Main Dua Kaki Professor Eddy' dalam Berita Detik.com.Literasi, 8(2), 189–204.
Nur Avifah Dwi Apriliani et al. (2022). "Peran Media Massa dalam Membentuk Opini Publik dalam Konteks Kewarganegaraan". Jurnal Pendidikan Transformatif, 1(2), 157-164.
Nurudin (2014) Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. hal. 9.
Putri, A. A., & Subadri, I. H. (2021). Analisis Wacana Kritis Theo Van Leeuwen Kasus Baku Tembak Anggota Laskar FPI. Kiltika: Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 3(2), 12-21. https://doi.org/10.32585/kiltika.v3i2.1144
Rosmita, E. (2019). "Strategi Inklusi Dalam Berita Kriminalitas Tema Perkosaan Surat Kabar Harian Pagi Posmetro Padang: Kajian Analisis Wacana Kritis Perspektif Theo Van Leeuwen". Jurnal Inovasi Pendidikan, 6(1), 16–27.
SimilarWeb. (2023). Top websites in Indonesia. https://www.similarweb.com/top-websites/indonesia/
Sri Choiriyati (2022). "Peran Media Massa dalam Membentuk Opini Publik". Jurnal Ilmu Komunikasi, 2(1), 21-27.
Susetyo, A. M., & Dzarna, D. (2024). Ideologi dan Kekuasaan Berita Pelarangan Transaksi di Tiktok Shop: Analisis Wacana Kritis Theo Van Leeuwen. Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa dan Sastra, 10(4), 3679-3692.
Susetyo, A. M., & Dzarna, D. (2024). Ideologi dan Kekuasaan Berita Pelarangan Transaksi di Tiktok Shop. Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa dan Sastra, 10(4), 3679-3692.
Van Leeuwen, T. (2008). Discourse and Practice: New Tools for Critical Discourse Analysis. Oxford University Press.
Wulandari, P. A., & Kartika, A. C. (2023). Literatur review konsep dan analisis wacana kritis model Theo Van Leeuwen. MITITA Jurnal Penelitian, 1(3), 54-63.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Naswa Dwi Putri Nasution, Najwa Naila, Siti Fadilla Siagian, Syairal Fahmy Dalimunthe

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
Penulis mengakui bahwa MUKASI (Jurnal Ilmu Komunikasi) sebagai publisher yang mempublikasikan pertama kali dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Penulis dapat memasukan tulisan secara terpisah, mengatur distribusi non-ekskulif dari naskah yang telah terbit di jurnal ini kedalam versi yang lain, seperti: dikirim ke respository institusi penulis, publikasi kedalam buku, dan lain-lain. Dengan mengakui bahwa naskah telah terbit pertama kali pada MUKASI (Jurnal Ilmu Komunikasi).