Moderasi Beragama dalam Komunikasi Lintas Kultural di Pancur Batu
DOI:
https://doi.org/10.54259/mukasi.v4i2.4395Keywords:
Religious Moderation, Cross-Cultural Communication, Pancur BatuAbstract
This study explores the practice of religious moderation within the dynamics of intercultural communication in Pancur Batu District, Deli Serdang Regency, North Sumatra a region known for its ethnic, religious, and cultural diversity. Employing a qualitative ethnographic approach, the research highlights how intercultural communication becomes a crucial instrument in sustaining social harmony amidst pluralism. The findings reveal that values of religious moderation such as respect for diversity, non violence, and recognition of local cultural wisdom are embedded through various socializing agents, including religious leaders, educational institutions, family structures, and traditional customs. Invisible cultural elements, such as empathy, tolerance, and mutual respect, serve as the foundation for daily social interactions. The study also underscores the vital role of the Interfaith Harmony Forum (FKUB) in facilitating dialogue and promoting peaceful coexistence among religious communities. Additionally, the strategic use of social media has expanded the dissemination of messages advocating tolerance and unity. These collaborative efforts contribute to a social environment where differences are not merely tolerated but embraced as a source of collective strength. In conclusion, the experience of Pancur Batu offers a valuable model for managing religious and cultural diversity, which can be adapted by other multiethnic and multireligious communities across Indonesia.
Downloads
References
Ahmad, R., & Setiawan, D. (2023). Peran media sosial dalam memperkuat moderasi beragama di kalangan pemuda. Jurnal Komunikasi Islam, 7(2), 123-135.
Abdulrahman, T. R., & Basalama, N. (2020). Developing university EFL students’ intercultural competence through cyber pal project. Asian EFL Journal, 27(5.2).
Ajzen, I., & Fishbein, M. (2000). Attitudes and the attitude-behavior relation: Reasoned and automatic processes. European Review of Social Psychology, 11(1). https://doi.org/10.1080/14792779943000116
Al Ayya, A. (2022, November). Narasi toleransi beragama di media sosial (Studi atas akun Twitter komunitas Katolik Garis Lucu). In International Conference on Cultures & Languages (ICCL) (Vol. 1, No. 1, pp. 338-352).
Fatimah, S. dkk. (2024). Moderasi beragam dalam meningkatkan hubungan komunikasi masyarakat yang efektif di jorong kampung mesjid, negari batahan barat. JPMTN: Jurnal Pengabdian Masyarakat Nian Tana, 2(4).
Firdaus, M., & Handayani, L. (2022). Strategi komunikasi tokoh agama dalam meredam konflik sosial di daerah multikultural. Jurnal Studi Agama dan Masyarakat, 15(1), 56-70.
Handoko, B. A., & Wibowo, Y. (2024). Dinamika toleransi beragama di era digital: Studi kasus komunitas multietnis di Jawa Timur. Jurnal Sosiologi Indonesia, 8(3), 200-214.
Idharudin, A. J. (2025). Konsep humanisme berbasis nilai moderasi beragama: Analisis Surat Al-Baqarah Ayat 143. IMTIYAZ: Jurnal Ilmu Keislaman, 9(1), 144-162.
Kementrian Agama RI. (2019). Tanya jawab moderasi beragama. Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI. http://scioteca.caf.com/bitstream/handle/123456789/1091/RED2017-Eng-8ene.pdf
Meli. (2014). Budaya konteks tinggi: Studi kasus budaya Indonesia dan China. Pos-el: Semantik, 3(2), 129–144.
Mufidah, I. (2025). Moderasi beragama: Studi pemikiran pendidikan Islam Syamsul Kurniawan. Jurnal Pendidikan, Kebudayaan dan Keislaman, 4(1), 1-14.
Nadiyah dkk. (2024). Analisis dampak perkembangan pasar Pancur Batu terhadap transformasi. Jurnal XYZ, 1(4), 309–313.
Nursapiah, H. (2020). Buku penelitian kualitatif. Wal Ashri Publishing.
Pratama, T. A., & Nursapiah, H. (2024). Pola implementasi moderasi beragama dalam konteks heterogenitas agama (analisis desa Namo Bintang di Kecamatan Pancur Batu). JISA, 105–126.
Pratiwi, P. S., Seytawati, M. P., Hidayatullah, A. F., Ismail, I., & Tafsir, T. (2021). Moderasi beragama dan media sosial (Studi analisis konten Instagram & TikTok). Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 6(1). https://doi.org/10.29240/jdk.v6i1.2959
Rahmawati, S. T. (2023). Konsep pendidikan komunikasi dan kebudayaan. Journal on Education, 5(4). https://doi.org/10.31004/joe.v5i4.2543
Safitri, N., & Purnomo, E. (2023). Pendidikan karakter dan moderasi beragama pada siswa sekolah menengah. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 10(2), 89-105.
Sukma Damanik, K., Husni Ritonga, M., & Fatra Deni, I. (2022). Komunikasi lintas budaya suku Batak dan suku Jawa dalam membangun kerukunan antar masyarakat di Desa Laut Tador Kabupaten Batu Bara. SIWAYANG Journal: Publikasi Ilmiah Bidang Pariwisata, Kebudayaan, Dan Antropologi, 1(4), 189–196. https://doi.org/10.54443/siwayang.v1i4.441
Suntana, I., & Tresnawaty, B. (2022). The tough slog of a moderate religious state: Highly educated Muslims and the problem of intolerance in Indonesia. HTS Teologiese Studies / Theological Studies, 78(1). https://doi.org/10.4102/hts.v78i1.7933
Ulfaturrohmatiririn, Z., Zulkipli Lessy, Isnan Arifin, Cahyaningtias Dwi Prabowo, Muhammad Zaki Mubarok, & Asih Rohmatul Listiani. (2021). Managing plurality to boost harmony among religious adherents in Indonesia. Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama, 21(2). https://doi.org/10.14421/aplikasia.v21i2.2550
Widodo, A., & Lestari, P. (2021). Interaksi sosial dan pembentukan sikap toleransi dalam masyarakat plural. Jurnal Ilmu Sosial dan Budaya, 5(1), 34-45.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Hijrah Hayani, Nursapia Harahap

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
Penulis mengakui bahwa MUKASI (Jurnal Ilmu Komunikasi) sebagai publisher yang mempublikasikan pertama kali dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Penulis dapat memasukan tulisan secara terpisah, mengatur distribusi non-ekskulif dari naskah yang telah terbit di jurnal ini kedalam versi yang lain, seperti: dikirim ke respository institusi penulis, publikasi kedalam buku, dan lain-lain. Dengan mengakui bahwa naskah telah terbit pertama kali pada MUKASI (Jurnal Ilmu Komunikasi).