Penerapan Terapi Musik Terhadap Penurunan Tingkat Halusinasi Pendengaran pada Pasien Gangguan Jiwa di Rumah Sakit Jiwa RSJD Dr. RM Soedjarwadi Klaten Provinsi Jawa Tengah
DOI:
https://doi.org/10.54259/sehatrakyat.v2i3.1911Keywords:
Decrease, Hallucinations, Music TherapyAbstract
Hallucinations are one of the symptoms of mental disorders in which the patient experiences changes in sensory perception, feels false sensations in the form of sound or without real stimulation. One way to reduce the impact of auditory hallucinations is by providing music therapy. Purpose To find out the results of the implementation of the application of music therapy to the level of auditory hallucinations at Rsjd Dr. RM. Soedjarwadi, Central Java Province. Methods The research design was conducted on 2 female respondents by way of pretest posttest with the action of Mozart music therapy for 10-15 minutes and using interviews and providing AHRS observation sheets. The results of 2 respondents before music therapy were in severe auditory hallucinations, namely Mrs.S with a score of 24 and Mrs. SR 27. Then the auditory hallucinations of 2 respondents after music therapy were in mild and moderate hallucinations with a score of Mrs.S 7 and Ny. Sr 12. There are differences in the development of respondents with auditory hallucinations before and after the music therapy intervention. Conclusion There are differences in development before and after music therapy is carried out in hallucinatory patients.
Downloads
References
Afif Mutaqin eat all, (2023). Efektivitas Terapi Musik Klasik pada Pasien Halusinasi Pendengaran. Holistic Nursing Care Approach, Vol 3 No 1, Januari 2023 e-ISSN: 2808-2095 DOI: https://doi.org/10.26714/hnca.v3i1.10392
Anita, M. D. (2017). Pengaruh Pemberian Terapi Musik Klasik Mozart Terhadap Kecemasan Pasien Pre Operasi Dengan Anestesi Umum DiRSUD Sleman Yogyakarta. Skripsi. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Hawari, D. (2018). Pendekatan Holistik pada Gangguan Jiwa Skizofrenia.
Jahja, Y. (2015). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Prenadamedia Group. Jakarta: Asta Buana.Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Keliat, B. (2014). Terapi Aktivitas Kelompok (B. Angelina, Ed.). Jakarta:Buku Kedokteran EGC.
Muhith, A. (2015). Pendidikan Keperawatan Jiwa( Teori dan Aplikasi). Yogyakarta: Andi.
Puspaningrum, H. (2017). Pengaruh Terapi Musik Klasik Mozart Terhadap Kemampuan Mengontrol Halusinasi Pada Pasien Halusinasi Di Rsj Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah. Skripsi. Poltekkes Kemenkes Semarang. Semarang.
Putri, V. S., & Trimusarofah, T. (2018). Pengaruh Penerapan Strategi Pelaksanaan Keluarga Terhadap Kemampuan Keluarga Merawat Pasien Halusinasi Di Kota Jambi Tahun 2017. Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, 7(1), 17. https://doi.org/10.36565/jab.v7i1.57
Stuart, G. W., Keliat, B. A., & Pasaribu, J. (2016). Prinsip dan praktik keperawatan
Stuart, G.W, 2016, Prinsip dan Praktik Keperawatan Jiwa Stuart Buku 2 : Edisi Indonesia, Elseiver, Singapore
Try Wijayanto, Wuri, dan Marisca Agustina. 2017. “Efektivitas Terapi Musik Klasik Terhadap Penurunan Tanda dan Gejala pada Pasien Halusinasi Pendengaran.” Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia 7(1):189–96.
Utami, DS. dkk., 2022. Pedoman Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial Pada Masa Pandemi Covid-19. Edisi ke-1, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.
Utami, R. and Puji Rahayu, P. (2018) ‘Hubungan Lama Hari Rawat Dengan Tanda Dan Gejala Serta Kemampuan Pasien Dalam Mengontrol Halusinasi’, Jurnal Keperawatan Jiwa, 6(6), pp. 106–115.
WHO. (2019). Mental Health. https://ourworldindata.org/mental-health. Diakses pada tanggal 1 Februari 2022.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Anis Anggoro Wati, Sitti Rahma Soleman, Wahyu Reknoningsih
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Hak cipta pada setiap artikel adalah milik penulis.
Penulis mengakui bahwa SEHATRAKYAT (Jurnal Kesehatan Masyarakat) sebagai publisher yang mempublikasikan pertama kali dengan lisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Penulis dapat memasukan tulisan secara terpisah, mengatur distribusi non-ekskulif dari naskah yang telah terbit di jurnal ini kedalam versi yang lain, seperti: dikirim ke respository institusi penulis, publikasi kedalam buku, dan lain-lain. Dengan mengakui bahwa naskah telah terbit pertama kali pada SEHATRAKYAT (Jurnal Kesehatan Masyarakat).
